Wajah kekasih / NORJULIANA MOHD NOOR
Material type:
- text
- unmediated
- volume
- 983-893-662-6
- 899.2333 NOR
Cover image | Item type | Current library | Call number | Status | Date due | Barcode |
---|---|---|---|---|---|---|
|
Fiksyen | PERPUSTAKAAN KOLEJ KOMUNITI BALING SASTERA | 899.2333 NOR (Browse shelf(Opens below)) | Available | 00000814 |
Browsing PERPUSTAKAAN KOLEJ KOMUNITI BALING shelves, Shelving location: SASTERA Close shelf browser (Hides shelf browser)
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
||
899.2333 HAS Terima Kasih, Luka / | 899.2333 kHA FRATELLO / | 899.2333 LAI Cinta pandang ke-2 / | 899.2333 NOR Wajah kekasih / | 899.2333 REH Seseorang Untuk Aku / | 899.2333 SHA Babby Batrisya / | 899.2333 WAN Pernah Dia Bahagia / |
Bukan aku sengaja biarkan asmara kita terpadam. Suami, bukan kau yang aku sayangi selama ini... lalu aku rela bla bulan madu kita bertukar gerhana. Hatta Hanafi, aku rela tatkala kau melamar aku untuk menjadi suri hidupmu.
Jodoh kita barangkali- dahulu kau pergi kala aku bakal bergelar isteri. Bertahun kau bawa rajukmu yang panjang ke bumi orang... dan demi sebuah cinta yang terluka, kau tega kuburkan namaku di sana, di bawah timbunan salji yang membeku.
Bertahun kau biarkannya begitu... sedang aku tak tahu... walau sesekali bukan tidak muncul namamu mencuri fantasia. Kau sangka aku telah bahagia... walau sebenarnya kau tidak tahu aku di sini menderita kala ijab kabulku menjadi tragedi duka... dan kau terus tidak tahu bila aku tercari-cari dirimu.
Lalu aku berprasangka, kau tentunya telah bahagia... masa tentu bisa merubah segalanya. Namun kini kau muncul semula kala aku bukan milik siapa-siapa. Lalu aku sambut cinta yang kau hulurkan beserta keinsafan yang bukan sedikit. Jodoh kita kiranya melalui titian yang sukar... onak menanti di kanan dan kiri - tersilap langkah kau dan aku akan kecundang.
Lalu kita sama-sama menganyam impian dan harapan yang bukan sedikit... Dan bagaikan mimpi... cinta kita kecundang lagi.
Kau pergi kala aku telah pun diijabkabulkan. Sedang sangkaku mempelai yang mengucup dahiku ini adalah dirimu, yang aku sayangi sepenuh hati, yang mengiringi persandingan kita yang penuh gemilang... Suami, berilah aku sedikit ruang untuk mencari kekasihku yang telah hilang... aku perlukan masa untuk merawat hatiku yang tidak henti-henti berdarah ini...
There are no comments on this title.